Peta Jalur Pelayaran India dan Indonesia

Sebelum Agama Hindu dan Buddha masuk ke Indonesia, bangsa Indonesia sebenarnya telah memiliki adat istiadat, kebiasaan, maupun kepercayaan yang mereka percayai.

Peta Jalur Pelayaran India dan Indonesia
Peta Jalur Pelayaran India dan Indonesia. Pengaruh agama Hindu adalah agama yang paling awal masuk ke Indonesia dan pertama kali dianut oleh raja beserta keluarganya, bangsawan, dan prajurit. (Sumber: http://hindudanbuddhadiindonesia20142.blogspot.com/2014/06/jalur-pelayaran-india-indonesia_23.html)
Kepercayaan tersebut tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Nenek moyang kita pada masa itu menganut kepercayaan animisme dan dinamisme.

Pengaruh agama Hindu adalah agama yang paling awal masuk ke Indonesia dan pertama kali dianut oleh raja beserta keluarganya, bangsawan, dan prajurit, karena mereka adalah kasta yang terhormat dalam ajaran Hindu. Pengaruh agama ini kemudian menyebar luas ke berbagai wilayah Indonesia, terutama di Pulau Jawa, Bali, dan Sumatera.

Masyarakat Hindu terbagi dalam empat golongan yang disebut kasta. Kasta-kasta tersebut adalah kasta Brahmana, kasta Ksatria, kasta Waisya, dan kasta Sudra. Di luar itu masih ada golongan masyarakat yang tidak termasuk dalam kasta, yaitu mereka yang masuk dalam kelompok Paria.

Kasta Brahmana merupakan kasta tertinggi.  Kaum Brahmana bertugas menjalankan upacara-upacara keagamaan. Kasta Ksatria merupakan kasta yang bertugas menjalankan pemerintahan. Golongan raja, bangsawan dan prajurit masuk dalam kelompok kasta Kstaria ini.

Kasta Waisya merupakan kasta dari rakyat biasa, yaitu para petani dan pedagang. Adapun kasta Sudra adalah kasta  dari  golongan hamba sahaya atau para budak. Sementara itu, golongan Paria merupakan golongan yang tidak diterima dalam kasta masyarakat Hindu.

Bukti meluasnya pengaruh Agama Hindu di Indonesia tertulis dalam prasasti – prasati peninggalan Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur dan Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat. Kedua prasasti tersebut membuktikan bahwa sejak abad ke-4 dan ke-5, pengaruh agama dan kebudayaan Hindu telah masuk dan tersebar di Indonesia.

Ketika pengaruh Agama Hindu tengah berkembang, Agama Buddha mulai masuk ke tanah air. Proses masuknya agama ini sama dengan masuknya Agama Hindu ke Indonesia, yaitu melalui jalur perdagangan.

Pada awalnya Agama Buddha tidak begitu banyak mempengaruhi bangsa Indonesia karena pada waktu itu nenek moyang kita telah menganut ajaran Hindu. Namun pada abad ke-7 Masehi, Agama Buddha mulai berkembang dengan pesat dan tersebar luas di Indonesia, dengan berpusat di Kerajaan Sriwijaya.

Menurut para ahli sejarah, cara masuk dan proses penyebaran agama Hindu-Budha di Indonesia terbagi menjadi 2, yaitu:[1]

1. Masyarakat Nusantara berperan pasif
Maksudnya adalah masyarakat Nusantara mempelajari agama Hindu dan Buddha melalui masyarakat India dan China yang datang ke Nusantara.

2. Masyarakat Nusantara berperan aktif
Masyarakat Nusantara belajar langsung ke India dan China untuk mempelajari agama tersebut secara mendalam kemudian kembali ke Nusantara sebagai penyebar agama tersebut.

Dari 2 cara tersebut, muncul 5 teori tentang masuknya agama Hindu-Buddha. 3 untuk yang berperan pasif dan 2 untuk yang berperan aktif yaitu teori Brahmana yang dicetuskan oleh JC. Van Leur, teori Ksatria yang dicetuskan oleh F.D.K Bosch, teori Waisya yang dicetuskan oleh N.J Krom, teori Sudra yang dicetuskan oleh van Faber, dan teori arus balik yang dicetuskan juga oleh F.D.K Bosch



[1] Seno Aji, Proses Masuknya Hindu Buddha ke Nusantara, https://blog.ruangguru.com/proses-masuknya-agama-hindu-buddha-ke-nusantara (diakses pada 15 November 2019).

0 comments:

Post a Comment